Rabu, 09 Juli 2008

Fotografi Milik Semua Orang

Catatan Rakhmat Supriyono


Di era digital saat ini fotografi sudah menjadi ”milik semua orang”. Semenjak ponsel genggam dilengkapi dengan fasilitas kamera, seakan semua orang bisa memotret. Tinggal menekan tombol, jadilah gambar. Bagi yang tidak puas dengan kamera handphone, dapat menggunakan kamera digital jenis automatic yang sering disebut kamera pocket karena bisa dimasukkan saku dan praktis. Kamera jenis ini sangat mudah penggunaannya. Tersedia berbagai fasilitas dan menu yang dirancang untuk mempermudah dan memanjakan pengguna. Kualitas gambar dijamin bagus karena pencahayaan dan fokus sudah diatur secara otomatis. Masih ada satu lagi jenis kamera yang disebut SLR (Single Lens Reflex). Fotografer profesional umumnya memakai kamera SLR karena memiliki berbagai fasilitas yang dapat menghasilkan image gambar sesuai keinginnya.

Banyaknya jenis dan merk kamera yang beredar di pasaran membuat jagat fotografi semakin marak. Di mana-mana terlihat orang memotret. Tidak hanya di tempat-tempat wisata dan acara resepsi. Kegiatan jeprat-jepret ini juga sering terlihat di kampus, di sekolah, di mall, dan bahkan sampai di pelosok desa. Artinya, fotografi sudah benar-benar memasyarakat sampai ke seluruh penjuru.

Dengan banyaknya kamera yang beredar di pasar, kini begitu mudahnya orang bisa memotret. Hanya dengan melihat layar LCD atau jendela bidik di bagian belakang kamera, kemudian menekan tombol shooter sampai bunyi “klik”, maka jadilah foto. Fotografi sudah benar-benar menjadi milik semua orang, bukan hanya milik fotografer. Yang membedakan adalah, pemotret instant pada umumnya hanya bisa menekan tombol, tanpa tahu banyak persoalan fotografi. Bagaimana proses terjadinya gambar, mereka tidak tahu. Tidak pula mengenal apa yang disebut diafragma, kecepatan, fokus, dan segala aspek fotografi lainnya. Karena mereka menggunakan ”kamera pintar” yang segalanya sudah diatur.

Tidak ada komentar: