Selasa, 22 Juli 2008

Menata Interior Rumah Tinggal

Interior Rumah Tinggal

Oleh Rakhmat Supriyono


DAPAT menikmati keindahan dan kenyamanan di dalam rumah merupakan impian semua orang, terutama penghuni kota yang setiap hari disuguhi kesemrawutan lalu-lintas. Sesungguhnya tidak terlalu sulit untuk menciptakan interior rumah tinggal yang nyaman dan menyenangkan.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah, ciptakan suasana dan kondisi interior yang dapat menampung kebutuhan-kebutuhan penghuninya secara efektif, aman, nyaman dan menyenangkan sehingga membuat betah berada di dalamnya. Singkirkan benda-benda yang kurang jelas fungsinya dan hanya memenuhi ruang. Jauhkan pula benda-benda yang tidak kita sukai dan ganti dengan benda-benda yang kita sukai. Misal lukisan yang tidak bisa kita nikmati keindahannya, bisa diganti dengan lukisan lain yang dapat memberikan kesenangan batin. Tanaman hias yang sedang nge-trend dan mahal belum tentu dapat memberikan kesenangan, tetapi justru bisa membuat stress karena takut rusak, hilang, dan kecemasan yang membuat perasaan tidak nyaman.
Pada awalnya penataan interior rumah tinggal hanya menitikberatkan pada fungsi semata. Ibarat berpakaian, yang penting dapat menutup bagian-bagian tubuh. Namun sekarang, sejalan dengan peningkatan aspek sosial, ekonomi, budaya, teknologi, seni dan sektor-sektor lainnya, fungsi rumah tidak lagi sekedar ‘wadah aktivitas’, tetapi perlu unsur keindahan yang dapat memberikan kepuasan fisik dan psikhis bagi penghuninya.
Merancang interior rumah tinggal tidak bisa diserahkan sepenuhnya pada desainer interior atau arsitek, karena yang paling tahu kebutuhan, kesukaan, dan kebiasaan-kebiasaan kita adalah kita sendiri selaku penghuni. Penataan interior yang baik adalah jika hasilnya sesuai dengan kebutuhan dan gaya pribadi penghuninya. Perlu diingat bahwa keindahan adalah hal yang subyektif, tidak bisa diperdebatkan. Orang yang menyukai warna oranye sah-sah saja mendominasi ruangan miliknya dengan warna ini. Kamar seorang remaja penggemar sepakbola bisa menjadi lebih menarik jika aksesoris di kamarnya bermotifkan gambar-gambar sepakbola. Lain lagi dengan kamar remaja penggemar musik. Benda atau hiasan yang tidak sesuai dengan kesukaan penghuni ruang bisa memicu kebosanan dan kebencian.
Menata interior rumah tinggal sebenarnya bukan sesuatu yang rumit. Setiap orang bisa melakukannya sendiri. Apalagi saat ini banyak referensi buku, majalah, dan internet yang bisa memancing ide-ide kreatif. Namun demikian jangan sekali-sekali meniru tanpa memahami maksud dan konsep perancangan yang sebenarnya. Sebagai misal, kalau kita belum bisa menikmati lukisan yang absurd, jangan dipaksakan memajangnya hanya untuk menyamakan dengan yang ada di majalah. Hasilnya tentu tidak akan memberikan kepuasan. Harus diingat bahwa segala keindahan dan kenyamanan interior paling utama ditujukan pada penghuninya, bukan untuk orang lain. Oleh sebab itu tentukan terlebih dahulu kesukaan-kesukaan penghuni ruang tanpa ada intervensi orang lain. Kesukaan anak perempuan tentu berbeda dengan anak laki-laki. Perempuan usia 17 tahun akan berbeda kesukaannya dengan ketika ia berusia 7 tahun. Maka setelah anak memasuki usia remaja perlu ada penatan ulang, mulai dari pengecatan dinding dengan warna yang sesuai, hiasan dinding, sampai ke perabot dan perlengkapan ruang.

Langkah kerja
Jika Anda ingin menata sendiri interior rumah, langkah-langkah kerja berikut ini barangkali dapat membantu.
1. Buat daftar fungsi tiap-tiap ruang. Misal ruang tidur anak, fungsinya tentu tidak hanya untuk tidur, tetapi juga untuk melakukan aktivitas belajar, bermain game dengan temannya, mengerjakan hobi, beristirahat, dsb.
2. Buat daftar lebih rinci semua aktivitas yang dilakukan dan bagaimana cara melakukan aktivitas tersebut. Misal dapur, aktivitasnya mulai dari menyimpan alat, menyimpan bahan masakan, meracik, memasak, mencuci alat, dan seterusnya. Dari sini dapat ditentukan jenis perabot dan perlengkapan yang dibutuhkan, sekaligus penataannya disesuaikan dengan hubungan aktivitas.
3. Buat daftar perabot dan perlengkapan yang dibutuhkan. Setiap benda dalam ruang hendaknya mempunyai fungsi. Perabot dan perlengkapan yang kurang jelas kegunaannya sebaiknya disingkirkan. Pilihlah desain perabot dan perlengkapan ruang yang sesuai (warna, bahan, bentuk, ukuran, style, dan tampilan desain).
4. Buat beberapa alternatif penataan perabot (layout) di atas kertas, kemudian pilih salah satu yang paling efektif dan efisien. Pertimbangkan kelancaran aktivitas, kenyamanan, keamanan dan keindahan.
5. Tambahkan elemen-elemen dekorasi seperlunya. Dimulai dari pemilihan warna dinding, pintu, korden, lantai, sampai ke pemilihan vas bunga, kap lampu, hiasan dinding, tanaman hias, patung, dan sebagainya. Khusus untuk ruang tidur (ruang pribadi) dapat ditambahkan barang-barang khas milik pribadi seperti poster sang idola, foto-foto pribadi, dan benda koleksi lainnya.

Prinsip penataan
Dalam penataan perabot dan perlengkapan ruang perlu dipertimbangkan aspek kesederhanaan, kemudahan-jangkau, sehingga seluruh aktivitas dapat berjalan lancar, nyaman, aman dan efektif. Agar interior tampak harmonis dan menyenangkan, prinsip-prinsip penataan berikut ini perlu diperhatikan.
1. Kesatuan. Elemen-elemen yang digunakan dalam ruang sebaiknya memiliki ‘kesamaan tema’ (bahan, warna, bentuk, tekstur, finishing). Misal, semua perabot menggunakan bahan utama besi, warna kehijauan, modern, dan kesamaan lainnya. Penggabungan perabot modern dan tradisional dalam satu ruang akan terlihat kurang harmonis.
2. Proporsi. Perbandingan ukuran antara benda dengan besarnya ruang yang ditempati perlu diperhitungkan. Ukuran perabot, tanaman, lukisan, dan benda-benda lainnya harus disesuaikan dengan ukuran ruang atau bidang sehingga tidak terkesan terlalu besar atau terlalu kecil.
3. Keseimbangan. Secara keseluruhan penempatan benda-benda dalam ruang harus seimbang, tidak terkesan berat sebelah. Tidak hanya dalam penempatan perabot, tetapi juga dalam penempatan hiasan dinding.
4. Irama. Penataan benda perlu diatur sehingga tampak dinamis dan tidak monoton. Misal dalam penataan hiasan dinding, tidak selalu berjejer lurus tetapi dapat dibelokkan, dimiringkan, dibedakan ukurannya, dsb.
5. Aksen. Agar suasana ruang tidak tampak monoton dan membosankan, berilah aksen atau pusat perhatian (point of interest). Aksen bisa berupa lukisan, patung, tanaman, kap lampu, dan benda-benda hias lain yang memiliki bentuk, warna, bahan, dan karakter yang mencolok, berbeda dengan benda-benda lainnya.

Interior akan tampak harmonis jika atmosfer di dalamnya tampak menyatu. Sebaliknya, interior rumah akan tampak kacau apabila di dalamnya terdapat berbagai macam style atau gaya. Sebagai misal dapat dibayangkan betapa tidak serasinya sebuah ruang tamu yang memiliki satu set sofa modern dan di dekatnya terdapat almari ukir dengan warna alam yang mengkilat. Penggabungan lebih dari satu style memang dapat menghasilkan rancangan yang menarik, namun hal ini perlu pengalaman dan sense of aesthetic yang memadai.
Betapapun, rumah adalah tempat paling penting untuk menjaga keharmonisan keluarga. Rumah yang nyaman dapat menghilangkan perasaan lelah setelah seharian kerja di kantor, dan dapat menambah gairah hidup yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas, kedamaian, dan keharmonisan keluarga. Sebaliknya rumah yang kurang tertata dengan baik dapat menambah kelelahan dan depresi. q

Tidak ada komentar: